Aku
ingin menjadi penulis seperti pak sabri, aku ingin menjadi motivator seperti
pak wahyu, aku ingin menjadi psikolog seperti bu ani dan aku ingin menjadi
peneliti seperti pak ibrahim. Dan aku ingin melampaui mereka.
Merekalah
orang-orang yang memberikan inspirasi bagi saya di kampus tercinta ini,
meskipun mereka tak pernah tahu bahwa saya sangat mengagumi mereka. Yach
mungkin ditulisan ini saya telah mengungkapkan perasaan saya yang lama saya
sembunyikan. Sejujurnya saya tak pernah ingin agar mereka tahu bahwa saya
banyak mendapatkan inspirasi dari mereka hanya saja saya sangat menginginkan
bahwa ade-ade tercinta yang berada di fakultas ini mengetahui rahasia saya dalam
belajar. Mungkin ada diantara kalian menganggap bahwa tulisan ini tidak penting
bagi anda, tapi pada tulisan saya kali ini hanya memberikan jawaban bagi
ade-ade yang seringkali merindukan kehadiran saya untuk berdiskusi seputar
keilmuan. Jadi jika ada diantara kalian yang merasa tulisan ini tidak penting
untuk anda baca, saya sarankan berhentilah membaca tulisan ini karena tulisan
saya kali ini memang bukan untuk anda.
Saya
sangat sepakat dengan pendapat filsuf muslim kita “mulla shadra” bahwa ia
berpendapat penulis adalah ia yang mewujudkan pembicaraan(silahkan croscek
kearifan puncak, pustaka pelajar, 2001: 143). Tulisan ini adalah bentuk
keinginan saya untuk tetap menemani ade-ade
berdiskusi karena saya sadar bahwa saya adalah orang yang sangat jarang
masuk kampus dan bahkan bisa dikatakan saya termasuk orang yang cacat akademis.
Karena alasan ini saya ingin tetap menjaga agar saya tetap bisa menemani
ade-ade untuk berdiskusi. Permohonan maaf saya untuk kalian begitu berarti bagi
saya dan kumohon agar kalian membijakinya.
Pada
tulisan kali ini mungkin tidak lagi bebau filsafat seperti tulisan saya yang
kemarin-kemarin itu karena faktor saya sudah jarang membaca buku-buku tentang
filsafat, mungkin ada beberapa diantara kalian yang tahu identitas, prinsip
hidup maupun misi hidup saya. Dan bagi teman-teman yang belum tahu tentang
ketiga hal diatas dengan senang hati saya memberitahukan kepada kalian bahwa
identitas saya adalah busman arifin penulis dan motivator sekaligus pekerja
yang cerdas dan solutif, prinsip hidup saya adalah lebih baik menyalakan lilin
daripada mengutuk kegelapan dan lebih baik menyalakan lilin daripada menyanjung
terang, sedangkan misi hidup saya adalah menjelaskan kepada orang lain apa yang
saya ketahui agar tantangan-tantangan menjadi mudah dan menyenangkan sehingga
apa yang saya lakukan bermanfaat untuk diri saya sendiri, orang lain dan
diridhoi tuhan. Maka dari itu ditulisan kali ini lebih condong pada metodologi
agar kita bisa menjadi personaity plus dan tentu saja unsur motivasi yang lebih
banyak.
Tahukah
teman-teman bahwa kebanyakan diantara kita masih banyak yang takut dan tidak
pede untuk mengungkapkan apa yang diinginkannya karena dalih “ tidak mau
dibilang”, “sombong”, “butuh perhatian”, atau apalah yang berkaitan dengan hal-hal
yang dianggapnya negative, padahal kita ketahui bersama bahwa manusia tak bisa
terlepas dari penghormatan, pengakuan diri, maupun bantuan orang lain sebagai
makhluk sosial. Bukankah kita seringkali menginginkan agar sahabat-sahabat kita
mengerti akan diri kita? Lantas mengapa berkata jujur malah membuat kita tidak
pede? Apakah keinginan kita untuk dimengerti kepada sahabat kita, bisa kita
dapatkan dengan cara pasif?
Pertanyaan-pertanyaan
di atas sengaja saya pertanyakan untuk memancing diri teman-teman agar kiranya
ada keterbukaan diantara diri kita masing-masing. Mengutip perkataan ippho
santosa dalam bukunya 7 keajaiban rejeki memaparkan seperti ini “jika
keinginanmu selaras dengan lingkunganmu maka keinginanmu akan menjadi
bersayap”. Saya mendapatkan maksud dari kata tersebut setelah saya mengumpulkan
teman-teman dari Idea community, pada saat itu bertepatan dengan seringnya saya
menulis dan saya memperlihatkan kepada mereka tulisan-tulisan saya dan
Alhamdulillah mereka memberikan apresiasi terhadap tulisan tersebut. Karena
saya sangat membutuhkan wadah untuk menyalurkan pemikiran saya lewat tulisan,
mereka langsung merespon keinginan saya dan terbentuklah idea community sebagai
wadah kami untuk menyalurkan pemikiran kami lewat teks. Apa yang terjadi diantara
kami setelah kami membentuk komunitas tersebut? Sederhananya kami mendapatkan
motivasi, inspirasi dan ruang ekspresi baru yang tentunya masing-masing dari
kami sudah bisa mengungkapkan gagasan-gagasan kami lewat teks. Dari pengalaman
ini saya menyimpulkan bahwa yang dimaksud ippho mengenai keinginan yang
bersayap itu adalah percepatan kualitas, proses dan hasil yang kita inginkan.
Bagaimana,
teman-teman mau nggak agar keinginannya cepat terkabul.? tentunya kesabaran,
komitmen dan action dari teman-teman sangat mempengaruhi percepatan tersebut.
Pernah ngak teman-teman mendengar istilah
“mestakung” atau “resonansi”? mestakung itu kepanjangannya semesta mendukung
sedang resonansi itu adanya 2 buah benda yang memiliki frekuensi yang sama.
Kalau penjabaran singkatnya saya pake istilah dari Mario Teguh tentang
memantaskan diri. Memantaskan diri itu adalah apa yang kita dapatkan sesuai
dengan apa yang kita lakukan. Maksudnya kalau kita mau dicintai maka anda
terlebih dahulu mencintai jika frekuensinya sama pasti andapun akan mendapatkan
cinta itu. Jadi bisa dikatakan bahwa apapun yang ada dalam pikiran kita maka
alam akan membantu kita untuk meraihnya (low of traction).
Berawal
dari apa yang kita pikirkan adalah pembentukan dari nasib kita, akan tetapi
jika kita menginginkan agar yang kita pikirkan menjadi lebih cepat maka
disarankan agar memvisualisasikannya entah itu menggunakan gambar atau teks.
Memang ada beberapa cara lain agar kita bisa dengan cepat meraih apa yang kita
pikirkan, misalnya dengan cara “audio” yakni memperdengarkan
keinginan-keinginan kita lewat rekaman, intonasi suara kita dan lain-lain. Dan
ada pula lewat kinestetik yakni memberikan motivasi terhadap diri kita atau
perasaan kita. Tapi oops kali ini kita hanya fokus pada penulisan atau
memvisualisasikan keinginan kita[1].
Ada
beberapa buku yang pernah saya baca mungkin bermanfaat jika teman-teman
membacanya juga, buku itu berjudul quantum memorizer seri kuantum bobbi de
potter dan rahasia melejitkan daya ingat otak karya scoot hagwood. Jika
nantinya teman-teman membaca buku itu, kalian akan menemukan cara bagaimana
kita bisa dengan mudah mengingat sesuatu dengan cara
menuliskan/memvisualisasikan informasi yang kita dapatkan[2]. Dengan mengingat maka kita akan tergerakkan
untuk melakukan atau mefokuskan diri kita pada apa yang kita inginkan. Itu
disebabkan adanya hal yang penting dari yang kita ingat itu. Misalnya ada
sepasang kekasih yang ingin ketemuan untuk menonton film romantis di bioskop
pada jam 4 sore, anggap saja si cewek ontime sedang sicowok terlambat karena
dia lupa dengan perjanjian mereka tapi si cowok selalu menuliskan setiap
rencana-rencananya jika ada hal yang penting apa lagi nonton bareng kekasih,
dia akan memperbesar tulisan di schedule dindingnya. Saya mau bertanya
kira-kira kalau si cowok itu melihat schedule dindingnya, apa yang akan
dilakukan sicowok? Jawab dengan pengalaman sendiri yaaaaaa. Pasti BERGEGAS.
Jadi
saran saya tuliskan semua keinginan teman-teman agar kalian mengingat bahwa ada
diantara keinginan kita yang memiliki nilai manfaat. Dan ingat kesabaran,
komitment dan action dari teman-teman sangat berpengaruh akan kemaksimalan
keinginan teman-teman.
Tentang
bagaimana cara yang efektif dalam memvisualisasikan keinginan kita, maka ada
beberapa hal yang akan saya perkenalkan kepada teman-teman. Secara sederhana 3
hal, yakni goal yang jelas, alasan yang jelas dan cara yang terbukti.
1. Goal
yang jelas
Langkah
awal dari goal yang jelas adalah apa yang kita pikirkan, lalu kita
visualisasikannya, dari visualisasi itu kita mendapatkan niat yang karena
adanya unsur penting yang kita dapatkan dan setelah itu mengubah niat kita
menjadi niat yang positif[3].
Jika kita melakukan hal ini maka dengan sangat mudah kita mempetak-petakan
keinginan kita dan memilahnya mana yang produktif, primer maupun sekunder.
Perlu
kiranya saya memberitahukan kepada teman-teman bahwasanya pikiran kita terdiri
dari 2 hal, yakni alam bawah sadar dan alam sadar. Pengaruh alam bawah sadar
kita sangat mendominasi kehidupan kita sehari-hari, sedangkan alam sadar kita
tidak terlalu banyak mempengaruhi. Alam bawah sadar kita juga terdiri dari dua
hal, yakni pengaruhnya pada hal-hal yang positif dan ada juga pada hal-hal yang
negative. Kedua hal ini sangat tergantung pada komunikasi kita terhadap alam
bawah sadar kita. Ketika kita melakukan self talk pada diri sendiri seringkali
seseorang mengatakan bahwa saya tidak bisa, saya bego, wajar kalau dia itu
hebat, wajar kalau dia itu bisa dan banyak hal kata-kata yang membuat sabotase
kemampuan kita. Mental block seperti ini akan merusak kemamapuan kita dalam
melakukan segala sesuatu yang notabenenya hanya berada pada pikiran kita. Tapi
jangan salah karena apapun yang anda pikirkan alam akan mendukungnya, tinggal
anda yang mengontrol apakah anda akan bisa atau tidak bisa. Sekali lagi
komunikasi terhadap alam bawah sadar kita yang kita perbaiki. Lantas seperti
bagaimana agar alam bawah sadar kita mendapatkan kreatifitas yang tinggi?
Sederhananya yach pake komunikasi yang positif terhadap alam bawah sadar anda.
Bahwa anda bisa, anda akan selalu berbuat baik, anda pasti selalu memberi
kepada orang lain dan sebagainya yang membuat anda selalu bersemangat.
Teman-teman
sudah mengetahui bahwa pikiran kita sangat mempengaruhi apa yang akan kita
capai nantinya. Saya juga sudah jelaskan bahwa alam bawah sadar kita akan
menjadi positif jika kita berkomunikasi dengannya dengan cara yang lebih baik.
Meskipun keduanya masih tersave dalam diri kita, alam akan senantiasa membantu
kita dalam meraih apa yang kita inginkan karena kesesuaian frekuensinya. Nah,
hal ini akan bertambah maksimal jika kita memvisualisasikan pikiran/keinginan
kita. Saya akan memberikan contoh kisah dari pengalaman saya pribadi tentang
hal diatas (Bentuk komunikasi saya terhadap alam bawah sadar yang positif, dan
bagaimana saya memvisualisasikan keinginan saya dan bagaimana saya meraihnya)
guna mempermudah teman-teman memahami apa yang telah saya jelaskan ini.
Berawal
ketika mengikuti pengkaderan eKSPLORASI, pada saat
itu saya sangat merasa sangat bodoh karena semua pertanyaan senior membuat saya
blenk,,,blenk,, dan blenk. Bagaimana tidak, mereka menanyakan kepada saya
tentang keberadaan tuhan yang harus saya jawab secara filosofis. Saya akui
bahwa pada saat itu saya tidak bisa menjawab pertanyaan senior-senior, makanya
saya limpahkan semua pertanyaan itu dengan menjawab pake NAAAAAANGIS[4].
Singkat cerita, karena saya selalu nangis dan tak bisa apa-apa pada saat itu,
saya berjanji pada diri saya, intong ingat…! Kau ini mengalami keterpurukan
(ehem kearifan local bilang siri’) dan sampai kapan kau mau seperti ini? Ketika
saya mempertanyakan pada diri saya seperti itu, maka saya berjanji akan
bersungguh-sungguh belajar. Alhamdulillah karena kejadian ini saya mendapatkan
cita-cita(padahal waktu sekolah dulu tidak pikirkan masalah itu), saya ingin
menjadi dosen dan penulis. Cara saya mengkomunikasikan diri saya terhadap alam
bawah sadar yang positif dengan mengulang-ulang kisah diatas. Dan suatu ketika
saya menuliskan identitas saya, bahwa saya adalah busman arifin, penulis dan
motivator sekaligus pekerja yang cerdas dan solutif. Intong..! kata-kata inilah
yang selalu saya gunakan untuk membangkitkan semangat saya ketika bangun dari
tidur. Sekali lagi saya tegaskan ke teman-teman bahwa TULIS,TULIS,TULIS DAN
TULIS keinginan teman-teman.
Lantas
apakah saya sudah meraih apa yang saya inginkan ketika memvisualisasikan
identitas saya..? sederhananya, iya doooooong, nich buktinya, kalau teman-teman
masih membaca tulisan saya meskipun panjang, ehhhhh capek lagi berdiri. Kalau
teman-teman masih membaca sampai sekarang berarti saya sudah berhasil
mengangkat semangat teman-teman, atau secara tidak langsung saya sudah bisa
dikatan motivator… heheheheeeeeeeeeeeee.
Ok…
pada langakah pertama ini teman-teman cukup saja meperhatikan pikiran
teman-teman, visualisasikan keinginan teman-teman agar teman-teman dapat
mengingatnya dan rubahlah niat itu menjadi yang positif.
Jika
teman-teman telah melakukan hal diatas maka kita harus punya kejelasan dari
yang kita inginkan, berupa jarak waktu yang kita targetkan. Semakin konsisten
teman-teman terhadap waktu, akan membuat teman-teman lebih tergerakkan. Saran
saya kepada teman-teman bahwa teman-teman tidak usah takut menentukan waktunya
karena alasan takut gagal. Jujur saya menargetkan tulisan saya ini harus terbit
pada hari senin tapi kenyataannya baru saya terbitkan dihari selasa. Orang akan
menilai bahwa saya gagal, tapi tidak bagi saya, saya tekankan, Jika orang lain
menganggap apa yang kita lakukan ini gagal, pada dasarnya bukan kegagalan tapi
kesuksesan dalam skala kecil. Ok…
2. Alasan
yang jelas
Langkah
kedua adalah menentukan alasan yang jelas dan kuat, karena Otak kita didesain
mencari nikmat menghindari sengsara. Kalau Tuhan menyarankan kita untuk
mengikuti apa yang ia perintahkan dan menjauhi apa yang dilarang-Nya agar kita
bisa selamat. Oh iya filosof murtadha muttahari jua bilang ke kita dalam
bukunya sejarah dan masyarakat bahwa perubahan social terjadi karena kesadaran
dasar yang terganggu. Mau bukti kalau otak kita didesain mencari nikmat
menghindari sengsara/tuhan perintahkan kita pada kebaikan dan melarang kita
berbuat buruk/ mengganggu kesadaran dasar? Kira-kira Apa yang akan dilakukan
seorang ayah jika ia melihat anaknya diperkosa oleh si bejat? Ayah tersebut
menangkap basah si bejat ingin memperkosa anaknya di kandang kambing. Kalau
dikampung saya, di mandar, orang tua itu pasti ambil parang untuk membunuh si
bejat itu. Karena kenapa? Sekali lagi otak kita didesain mencari nikmat
menghindari sengsara.
Kenikmatan
mempengaruhi keputusan kita sebanyak 20% saja, sedangkan kesengsaraan
mempengaruhi keputusan kita sebanyak 80%. Dorongan-dorongan dari alasanlah yang
membuat seseorang berubah seketika, bahkan perubahan seketika yang dialaminya membuat
orang lain keheranan.
Maka
dari itu perlu kiranya saya menjelaskan motiv-motiv manusia ketika ia ingin
membuat keputusan. Secara garis umum motivasi terdiri dari 2, yakni motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsic adalah dorongan-dorongan
yang ada dalam diri karena mendapatkan kemanfaatan untuk diri sendiri,
contohnya saya mau kerja untuk mendapatkan gaji yang layak untuk saya agar saya
bisa membeli mobil, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan-dorongan yang
ada dalam diri karena mendapatkan kemanfaatan untuk hal yang diluar dirinya,
contohnya saya mau bekerja untuk mendapatkan gaji yang banyak agar saya bisa
membelikan orang tua saya mobil yang mewah. Dari kedua dorongan ini yang paling
banyak mempengaruhi kita adalah motivasi intrinsic, akan tetapi ketika motivasi
intrinsic dan motivasi intrinsic berjalan tidak sesuai maka akan menimbulkan
hal yang fatal, kesombongan misalnya.
Semakin
kuat alasan kita dan semakin jelas alasan kita akan membuat kita lebih cepat
mendapatkan apa yang kita inginkan. Keadaan yang kita alami masing-masing
memberikan kita pilihan mendapatkan alasan dan diantara alasan-alasan itu
–entah mencari nikmat atau menghindari sengsara– akan sangat mempengaruhi kita
jika kita ingin menghindari sengsara.
Abraham
maslow, psikolog yang menemukan lima tingkatan dasar kebutuhan manusia,
diantaranya kebutuhan-kebutuhan fisiologis seperti makan, minum, bernafas,
tempat tinggal dan seks. Kebutuhan-kebutuhan aman dan tentram seperti
perlindungan, keteraturan dan stabilitas. Kebutuhan social seperti rasa cinta,
teman dan rasa memiliki. Kebutuhan ego seperti prestise, keberhasilan dan
penghormatan diri. Dan kebutuhan terakhir adalah aktualisasi diri yang menjuru
pada pemuasan diri. Apa yang ditemukan oleh Abraham maslow adalah ALASAN. Terlepas
dari apakah kita sepakat dengan Abraham maslow ataukah tidak, yang jelasnya
seluruh kebutuhan itu adalah bahagian dari motivasi intrinsic maupun ekstrinsik
kita[5].
Oh
iya mau nggak teman-teman dianggap penemu teori baru? Heeeee,, kalau
teman-teman mau, tambahkan ajach bahwa motivasi itu bukan hanya intrinsic dan
ekstrinsik, tapi ada juga motivasi Ilahiah. Alasannya karena kedua motivasi itu
hanya menyangkut masalah hablumminannas saja. Insya Allah kalau teman-teman
lebih bisa menjelaskan apa yang dimaksud motivasi Ilahiah, maka kemungkinan
besar teman-teman akan dianggap menemukan teori baru. Hahahahaaaa, gampangjie
toh jadi pemikir.?
Setelah
teman-teman mengetahui goal yang jelas dan alas an yang jelas, maka perlu
kiranya kita ke jenjang yang lebih mempercepat kita untuk meraih apa yang kita
inginkan.
3. Cara
yang terbukti
Saya
meyakini bahwa masing-masing dari kita punya cara tersendiri dalam
menyelesaikan suatu tantangan yang kita alami. Saya hanya membantu teman-teman
mengkategorikan seperti bagaimana cara saya mendapatkan beberapa keinginan saya.
Ada
beberapa hal yang saya jelaskan pada teman-teman, yakni 1. Bagaimana cara
belajar yang cerdas, 2. Larut sepenuhnya, 3. Lakukan pengulangan dengan ada
jeda. Saya sengaja mengawali cara mendapatkan apa yang kita inginkan dengan
kata BELAJAR, itu karena kemampuan kita dalam menyelesaikan masalah sangat
tergantung pada kualitas diri kita.
Bagaimana
cara belajar cerdas?
Sebelumnya
perlu kiranya kita mengkategorikan beberapa cara balajar, kalau saya membaginya
menjadi empat kategori, pertama pengalaman: cara belajar ini akan membuat diri
kita masing-masing begitu berkesan dan paling gampang untuk kita ingat. Kedua
merenung: kita melakukan self talk, berpikir, menganalisa dan membandingkan dan
menyimpulkan setiap tantangan. Ketiga secara langsung: berupa senior yang punya
kapasitas, mentor, teman-teman, dosen dan lain-lain yang berhasil pada bidang
itu, jika kita belajar langsung seperti ini, akan membuat kita lebih gampang
memahami setiap pelajaran yang kita butuhkan. Dan yang keempat adalah secara
tidak langsung: yakni belajar sesuatu dengan menggunakan buku, kaset-kaset,
video ceramah-ceramah atau apapun yang sifatnya anda tidak langsung mendapatkan
dari orang tersebut[6].
Cara diataslah yang selama ini saya lakukan untuk mengasah dan mengasah potensi
saya. Mungkin ada diantara teman-teman yang sudah membaca beberapa tulisan saya
yang lainnya, misalnya dekonstruksi senioritas dikalangan mahasiswa. Pada
tulisan itu, saya memaparkan seperti apa senior ideal, dan mendapatkan
pelajaran dari mereka.
Nah
setelah teman-teman melakukan ke-empat cara diatas, saya akan memperkenalkan
jurus jitu kalau mau belajar cerdas. Jurus ini sebelumnya sudah saya lakukan
sebelum saya mendengarkan kaset-kaset dari motivator nomor satu di Indonesia,
tung desem waringin. Jurusnya itu, namanya jurus ATM. A berkepanjangan amati, T
berkepanjangan tiru dan M berkepanjangan modivikasi. Misalkan saya punya dua
orang senior yang sangat mempengaruhi keintelektualan saya yakni kanda Muhammad
ramli sirajuddin yang biasa disapa kak ramest dan yang kedua kanda nurramadhan
laudu yang biasa disapa kak ragend. Mereka berdua punya ciri-ciri masing-masing
untuk dikenal, kak ramest yang dikenal dengan bijaknya dia dalam segala urusan
bahkan memuaskan diri kita kalau kita curhat dengan dia. Sedangkan kak ragend
yang dikenal dengan kritisnya dia dalam menganalisis setiap pelajaran. Anda
akan terpuaskan dengan analisis beliau terhadap teori-teori yang teman-teman
butuhkan akan membuka cakrawala berpikir teman-teman. Nah pada posisi ini
–dimana saya dekat dengan kedua orang itu– jika saya ingin memiliki ciri-ciri
agar saya dikenal dengan orang lain. Kira-kira bagaimana cara anda agar anda
dikenal karena diri sendiri? Bukan malah ngebeng popularitas. Sederhananya saya
melakukan ATM, saya mengamati dan meniru cara mereka belajar dan tentunya agar
saya bisa dikenal karena diri sendiri saya diharuskan untuk memodifikasi
keduanya dan Alhamdulillah saya bisa dikenal karena KREATIFITASNYA. Saya
dikenal sebagai orang yang sangat, sangat dan sangat SEMANGAT dan ENERGIK dalam
belajar. Hasil modifikasi ini saya lebih memilih terjun di dunia metodologi dan
motivasi. Oh iya saya minta maaf yaaaaaa, kalau ada diantara ade-ade yang
pernah saya terapkan the power of kepepet. Heeeeeee, tapi tidak usah khawatir,
pasti yang pernah menjadi korban saya menerapkan metode yang saya ketahui
menjadi orang yang punya nilai plus. Saya tidak usah menyebutkan nama, cari
ajach sendiri dan cukup merasa saja yach kalau pernah saya jadikan korban. Maaf
yaaaaa deeeeeeeeeeeee?
Yang
kedua adalah larut sepenuhnya
Pada posisi ini larut sepenuhnya
membutuhkan keseriusan, komitmen dan kesabaran. Itu dikarenakan kita akan
melakukan keputusan agar kita meninggalkan ZONA NYAMAN. Teringat dengan
perkataan albert einsten, hanya orang yang gilalah yang ingin mendapatkan hasil
yang berbeda padahal ia melakukan hal yang sama. Maksudnya apa..? kalau mau
meraih apa yang kita inginkan, lakukan hal yang berbeda dari sebelumnya. Ingat
bahwa yang kita inginkan adalah perubahan perasaan kita agar bisa bahagia.
Agar apa yang kita inginkan itu bisa
kita raih dengan cepat, kita harus menentukan waktunya agar kita bisa fokus.
Larut sepenuhnya terhadap apa yang kita inginkan ini akan membentuk kepribadian
kita. Tahukah teman-teman apa rahasia orang-orang cerdas yang sukses? Mereka
larut sepenuhnya dan fokus pada apa yang mereka inginkan. Jika kita larut
sepenuhnya terhadap apa yang kita fokuskan akan menjadikan diri kita melakukan
sesuatu dengan mudah. Misalnya kalau mau dibandingkan antara fakultas sains
dengan ushuluddin, teman-teman yang dari fakultas sains, beberapa diantara
mereka akan menganggap bahwa teman-teman yang ada difakultas ushuluddin
cerdas-cerdas dalam membahas filsafat sedangkan kami tidak. Dan dengan
sendirinya mereka akan menilai kita wajar bisa filsafat sedang mereka akan
kewalahan. Tahu ngak mengapa mereka pesimis seperti itu? Sederhananya kita yang
berada di fakultas ushuluddin dan filsafat ini larut sepenuhnya. Heeeeeeeee
kalau memang larut.
Mudah dan sulitnya suatu ilmu sangat
tergantung pada larutnya kita atau tidak pada bidang yang kita inginkan.
Teringat dengan perkataan ippho santosa dalam bukunya 7 keajaiban rejeki, ia
mengatakan seperti ini “jika ku disuruh memilih mana yang saya inginkan antara
mengembangkan kekurangan atau mengembangkan kelebihan maka saya akan memilih
mengembangkan kelebihan agar saya tidak menjadi orang yang biasa-biasa saja.
Itu rahasia ippho santosa agar menjadi pemenang.
Dan yang terakhir yang kita lakukan
adalah mengulang-ulangnya dengan ada jeda. Maksudnya luangkan waktu mempelajari
apa yang selama ini teman-teman lakukan meskipun teman-teman sudah larut
sepenuhnya dan berusaha mencoba secara terus menerus, tapi lakukan jeda agar
teman-teman berkesempatan untuk mempelajarinya.
Selamat mencoba…
luangkan waktu menuliskan keinginan, alasan dan cara kalian
[1]
Satu persatu yaaaaaaaaaaaa. Capeki nanti de baca ini tulisan. Tidak usah
khawatir kalau ada kesempatan lebih saya akan menuliskan semuanya dalam bentuk
buku. Ok.? Sabar…
[2]
Tapi waktu saya membaca kedua buku itu saya masih pelupa, tapi Alhamdulillah
mudah mengingat informasi
[3]
Diawal tadi saya sudah menjelaskan tentang keterbukaan kita sangat tergantung
mindset kita. Untuk mengingatkan bahwa ada diantara kita yang tidak pede
meberitahukan keinginannya karena dia takut dicap seperti orang yang sombong
padahal bukan sombong atau tidaknya yang menjadi masalah tapi mindset kita
terhadap keterbukaan yang kita POSITIFKAN.
[4]
Heeeeeeeeeee… footnote ini tidak penting sih tapi saya mau kasi tahu ade-ade
kalau sekarang saya terharu menulis kata NANGIS itu. Taulah curahan hatiku
itu kalau saya menulis dan berusaha
mensistematiskan pengalaman, pemikiran dan keinginan saya lewat teks. Jujur,,,,
menulis membuatku bahagia.
[5]
Saya tahu kok, kalau ade-ade sangat kritis ketika mendapatkan teori-teori baru
atau informasi-informasi baru. Terbukti ketika saya mengamati ade-ade ketika
mengikuti seminar pendidikan politik, mereka sua pada kritis bahkan ada salah
satu dari mereka dengan sangat lantang mengucapkan kata ANDA MELAKUKAN
KESALAHAN BERFIKIR. Jujur pada saat itu ku bahagia karena kalian sangat berani
untuk mengkrtitisi apa yang dipaparkan.
[6]
Jujur… sampe sekarang saya selalu mengingat filsafat kalau menjelaskan metode.
Aku belum tahu apakah ini anugrah ataukah bencana. Filsafat seolah sudah
mendarah daging di pikiran saya. Oh iya saya jadi ingat bahwa dalam filsafat
ada yang dikenal dengan ilmu husuli dan huduri. Husuli itu mendapatkan ilmu
melalui akibat/tidak secara langsung pada si sebab/objek, sedangkan huduri itu
secara langsung. Emang yach filsafat itu sumber pengetahuan….. jaya
fakultaskuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. I love you.
sangat memotivasi.....
BalasHapusthanks.....
mohon izin.. mau copy tulisanta'
terima kasih banyak atas testimoninya...
BalasHapussaya juga beruntung karena anda termotivasi dari tulisan ini
JOIN NOW !!!
BalasHapusDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.cc
dewa-lotto.vip