Selasa, 12 Juni 2012

Tuliskan Keinginanmu, Maka Kau Akan Menemukan Cara Untuk Meraihnya

Aku ingin menjadi penulis seperti pak sabri, aku ingin menjadi motivator seperti pak wahyu, aku ingin menjadi psikolog seperti bu ani dan aku ingin menjadi peneliti seperti pak ibrahim. Dan aku ingin melampaui mereka.
Merekalah orang-orang yang memberikan inspirasi bagi saya di kampus tercinta ini, meskipun mereka tak pernah tahu bahwa saya sangat mengagumi mereka. Yach mungkin ditulisan ini saya telah mengungkapkan perasaan saya yang lama saya sembunyikan. Sejujurnya saya tak pernah ingin agar mereka tahu bahwa saya banyak mendapatkan inspirasi dari mereka hanya saja saya sangat menginginkan bahwa ade-ade tercinta yang berada di fakultas ini mengetahui rahasia saya dalam belajar. Mungkin ada diantara kalian menganggap bahwa tulisan ini tidak penting bagi anda, tapi pada tulisan saya kali ini hanya memberikan jawaban bagi ade-ade yang seringkali merindukan kehadiran saya untuk berdiskusi seputar keilmuan. Jadi jika ada diantara kalian yang merasa tulisan ini tidak penting untuk anda baca, saya sarankan berhentilah membaca tulisan ini karena tulisan saya kali ini memang bukan untuk anda.
Saya sangat sepakat dengan pendapat filsuf muslim kita “mulla shadra” bahwa ia berpendapat penulis adalah ia yang mewujudkan pembicaraan(silahkan croscek kearifan puncak, pustaka pelajar, 2001: 143). Tulisan ini adalah bentuk keinginan saya untuk tetap menemani ade-ade  berdiskusi karena saya sadar bahwa saya adalah orang yang sangat jarang masuk kampus dan bahkan bisa dikatakan saya termasuk orang yang cacat akademis. Karena alasan ini saya ingin tetap menjaga agar saya tetap bisa menemani ade-ade untuk berdiskusi. Permohonan maaf saya untuk kalian begitu berarti bagi saya dan kumohon agar kalian membijakinya.
Pada tulisan kali ini mungkin tidak lagi bebau filsafat seperti tulisan saya yang kemarin-kemarin itu karena faktor saya sudah jarang membaca buku-buku tentang filsafat, mungkin ada beberapa diantara kalian yang tahu identitas, prinsip hidup maupun misi hidup saya. Dan bagi teman-teman yang belum tahu tentang ketiga hal diatas dengan senang hati saya memberitahukan kepada kalian bahwa identitas saya adalah busman arifin penulis dan motivator sekaligus pekerja yang cerdas dan solutif, prinsip hidup saya adalah lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan dan lebih baik menyalakan lilin daripada menyanjung terang, sedangkan misi hidup saya adalah menjelaskan kepada orang lain apa yang saya ketahui agar tantangan-tantangan menjadi mudah dan menyenangkan sehingga apa yang saya lakukan bermanfaat untuk diri saya sendiri, orang lain dan diridhoi tuhan. Maka dari itu ditulisan kali ini lebih condong pada metodologi agar kita bisa menjadi personaity plus dan tentu saja unsur motivasi yang lebih banyak.
Tahukah teman-teman bahwa kebanyakan diantara kita masih banyak yang takut dan tidak pede untuk mengungkapkan apa yang diinginkannya karena dalih “ tidak mau dibilang”, “sombong”, “butuh perhatian”, atau apalah yang berkaitan dengan hal-hal yang dianggapnya negative, padahal kita ketahui bersama bahwa manusia tak bisa terlepas dari penghormatan, pengakuan diri, maupun bantuan orang lain sebagai makhluk sosial. Bukankah kita seringkali menginginkan agar sahabat-sahabat kita mengerti akan diri kita? Lantas mengapa berkata jujur malah membuat kita tidak pede? Apakah keinginan kita untuk dimengerti kepada sahabat kita, bisa kita dapatkan dengan cara pasif?
Pertanyaan-pertanyaan di atas sengaja saya pertanyakan untuk memancing diri teman-teman agar kiranya ada keterbukaan diantara diri kita masing-masing. Mengutip perkataan ippho santosa dalam bukunya 7 keajaiban rejeki memaparkan seperti ini “jika keinginanmu selaras dengan lingkunganmu maka keinginanmu akan menjadi bersayap”. Saya mendapatkan maksud dari kata tersebut setelah saya mengumpulkan teman-teman dari Idea community, pada saat itu bertepatan dengan seringnya saya menulis dan saya memperlihatkan kepada mereka tulisan-tulisan saya dan Alhamdulillah mereka memberikan apresiasi terhadap tulisan tersebut. Karena saya sangat membutuhkan wadah untuk menyalurkan pemikiran saya lewat tulisan, mereka langsung merespon keinginan saya dan terbentuklah idea community sebagai wadah kami untuk menyalurkan pemikiran kami lewat teks. Apa yang terjadi diantara kami setelah kami membentuk komunitas tersebut? Sederhananya kami mendapatkan motivasi, inspirasi dan ruang ekspresi baru yang tentunya masing-masing dari kami sudah bisa mengungkapkan gagasan-gagasan kami lewat teks. Dari pengalaman ini saya menyimpulkan bahwa yang dimaksud ippho mengenai keinginan yang bersayap itu adalah percepatan kualitas, proses dan hasil yang kita inginkan.
Bagaimana, teman-teman mau nggak agar keinginannya cepat terkabul.? tentunya kesabaran, komitmen dan action dari teman-teman sangat mempengaruhi percepatan tersebut.
 Pernah ngak teman-teman mendengar istilah “mestakung” atau “resonansi”? mestakung itu kepanjangannya semesta mendukung sedang resonansi itu adanya 2 buah benda yang memiliki frekuensi yang sama. Kalau penjabaran singkatnya saya pake istilah dari Mario Teguh tentang memantaskan diri. Memantaskan diri itu adalah apa yang kita dapatkan sesuai dengan apa yang kita lakukan. Maksudnya kalau kita mau dicintai maka anda terlebih dahulu mencintai jika frekuensinya sama pasti andapun akan mendapatkan cinta itu. Jadi bisa dikatakan bahwa apapun yang ada dalam pikiran kita maka alam akan membantu kita untuk meraihnya (low of traction).
Berawal dari apa yang kita pikirkan adalah pembentukan dari nasib kita, akan tetapi jika kita menginginkan agar yang kita pikirkan menjadi lebih cepat maka disarankan agar memvisualisasikannya entah itu menggunakan gambar atau teks. Memang ada beberapa cara lain agar kita bisa dengan cepat meraih apa yang kita pikirkan, misalnya dengan cara “audio” yakni memperdengarkan keinginan-keinginan kita lewat rekaman, intonasi suara kita dan lain-lain. Dan ada pula lewat kinestetik yakni memberikan motivasi terhadap diri kita atau perasaan kita. Tapi oops kali ini kita hanya fokus pada penulisan atau memvisualisasikan keinginan kita[1].
Ada beberapa buku yang pernah saya baca mungkin bermanfaat jika teman-teman membacanya juga, buku itu berjudul quantum memorizer seri kuantum bobbi de potter dan rahasia melejitkan daya ingat otak karya scoot hagwood. Jika nantinya teman-teman membaca buku itu, kalian akan menemukan cara bagaimana kita bisa dengan mudah mengingat sesuatu dengan cara menuliskan/memvisualisasikan informasi yang kita dapatkan[2].  Dengan mengingat maka kita akan tergerakkan untuk melakukan atau mefokuskan diri kita pada apa yang kita inginkan. Itu disebabkan adanya hal yang penting dari yang kita ingat itu. Misalnya ada sepasang kekasih yang ingin ketemuan untuk menonton film romantis di bioskop pada jam 4 sore, anggap saja si cewek ontime sedang sicowok terlambat karena dia lupa dengan perjanjian mereka tapi si cowok selalu menuliskan setiap rencana-rencananya jika ada hal yang penting apa lagi nonton bareng kekasih, dia akan memperbesar tulisan di schedule dindingnya. Saya mau bertanya kira-kira kalau si cowok itu melihat schedule dindingnya, apa yang akan dilakukan sicowok? Jawab dengan pengalaman sendiri yaaaaaa. Pasti BERGEGAS.
Jadi saran saya tuliskan semua keinginan teman-teman agar kalian mengingat bahwa ada diantara keinginan kita yang memiliki nilai manfaat. Dan ingat kesabaran, komitment dan action dari teman-teman sangat berpengaruh akan kemaksimalan keinginan teman-teman.
Tentang bagaimana cara yang efektif dalam memvisualisasikan keinginan kita, maka ada beberapa hal yang akan saya perkenalkan kepada teman-teman. Secara sederhana 3 hal, yakni goal yang jelas, alasan yang jelas dan cara yang terbukti.

1.      Goal yang jelas
Langkah awal dari goal yang jelas adalah apa yang kita pikirkan, lalu kita visualisasikannya, dari visualisasi itu kita mendapatkan niat yang karena adanya unsur penting yang kita dapatkan dan setelah itu mengubah niat kita menjadi niat yang positif[3]. Jika kita melakukan hal ini maka dengan sangat mudah kita mempetak-petakan keinginan kita dan memilahnya mana yang produktif, primer maupun sekunder.
Perlu kiranya saya memberitahukan kepada teman-teman bahwasanya pikiran kita terdiri dari 2 hal, yakni alam bawah sadar dan alam sadar. Pengaruh alam bawah sadar kita sangat mendominasi kehidupan kita sehari-hari, sedangkan alam sadar kita tidak terlalu banyak mempengaruhi. Alam bawah sadar kita juga terdiri dari dua hal, yakni pengaruhnya pada hal-hal yang positif dan ada juga pada hal-hal yang negative. Kedua hal ini sangat tergantung pada komunikasi kita terhadap alam bawah sadar kita. Ketika kita melakukan self talk pada diri sendiri seringkali seseorang mengatakan bahwa saya tidak bisa, saya bego, wajar kalau dia itu hebat, wajar kalau dia itu bisa dan banyak hal kata-kata yang membuat sabotase kemampuan kita. Mental block seperti ini akan merusak kemamapuan kita dalam melakukan segala sesuatu yang notabenenya hanya berada pada pikiran kita. Tapi jangan salah karena apapun yang anda pikirkan alam akan mendukungnya, tinggal anda yang mengontrol apakah anda akan bisa atau tidak bisa. Sekali lagi komunikasi terhadap alam bawah sadar kita yang kita perbaiki. Lantas seperti bagaimana agar alam bawah sadar kita mendapatkan kreatifitas yang tinggi? Sederhananya yach pake komunikasi yang positif terhadap alam bawah sadar anda. Bahwa anda bisa, anda akan selalu berbuat baik, anda pasti selalu memberi kepada orang lain dan sebagainya yang membuat anda selalu bersemangat.
Teman-teman sudah mengetahui bahwa pikiran kita sangat mempengaruhi apa yang akan kita capai nantinya. Saya juga sudah jelaskan bahwa alam bawah sadar kita akan menjadi positif jika kita berkomunikasi dengannya dengan cara yang lebih baik. Meskipun keduanya masih tersave dalam diri kita, alam akan senantiasa membantu kita dalam meraih apa yang kita inginkan karena kesesuaian frekuensinya. Nah, hal ini akan bertambah maksimal jika kita memvisualisasikan pikiran/keinginan kita. Saya akan memberikan contoh kisah dari pengalaman saya pribadi tentang hal diatas (Bentuk komunikasi saya terhadap alam bawah sadar yang positif, dan bagaimana saya memvisualisasikan keinginan saya dan bagaimana saya meraihnya) guna mempermudah teman-teman memahami apa yang telah saya jelaskan ini.
Berawal ketika mengikuti pengkaderan eKSPLORASI, pada saat itu saya sangat merasa sangat bodoh karena semua pertanyaan senior membuat saya blenk,,,blenk,, dan blenk. Bagaimana tidak, mereka menanyakan kepada saya tentang keberadaan tuhan yang harus saya jawab secara filosofis. Saya akui bahwa pada saat itu saya tidak bisa menjawab pertanyaan senior-senior, makanya saya limpahkan semua pertanyaan itu dengan menjawab pake NAAAAAANGIS[4]. Singkat cerita, karena saya selalu nangis dan tak bisa apa-apa pada saat itu, saya berjanji pada diri saya, intong ingat…! Kau ini mengalami keterpurukan (ehem kearifan local bilang siri’) dan sampai kapan kau mau seperti ini? Ketika saya mempertanyakan pada diri saya seperti itu, maka saya berjanji akan bersungguh-sungguh belajar. Alhamdulillah karena kejadian ini saya mendapatkan cita-cita(padahal waktu sekolah dulu tidak pikirkan masalah itu), saya ingin menjadi dosen dan penulis. Cara saya mengkomunikasikan diri saya terhadap alam bawah sadar yang positif dengan mengulang-ulang kisah diatas. Dan suatu ketika saya menuliskan identitas saya, bahwa saya adalah busman arifin, penulis dan motivator sekaligus pekerja yang cerdas dan solutif. Intong..! kata-kata inilah yang selalu saya gunakan untuk membangkitkan semangat saya ketika bangun dari tidur. Sekali lagi saya tegaskan ke teman-teman bahwa TULIS,TULIS,TULIS DAN TULIS keinginan teman-teman.
Lantas apakah saya sudah meraih apa yang saya inginkan ketika memvisualisasikan identitas saya..? sederhananya, iya doooooong, nich buktinya, kalau teman-teman masih membaca tulisan saya meskipun panjang, ehhhhh capek lagi berdiri. Kalau teman-teman masih membaca sampai sekarang berarti saya sudah berhasil mengangkat semangat teman-teman, atau secara tidak langsung saya sudah bisa dikatan motivator… heheheheeeeeeeeeeeee.
Ok… pada langakah pertama ini teman-teman cukup saja meperhatikan pikiran teman-teman, visualisasikan keinginan teman-teman agar teman-teman dapat mengingatnya dan rubahlah niat itu menjadi yang positif.
Jika teman-teman telah melakukan hal diatas maka kita harus punya kejelasan dari yang kita inginkan, berupa jarak waktu yang kita targetkan. Semakin konsisten teman-teman terhadap waktu, akan membuat teman-teman lebih tergerakkan. Saran saya kepada teman-teman bahwa teman-teman tidak usah takut menentukan waktunya karena alasan takut gagal. Jujur saya menargetkan tulisan saya ini harus terbit pada hari senin tapi kenyataannya baru saya terbitkan dihari selasa. Orang akan menilai bahwa saya gagal, tapi tidak bagi saya, saya tekankan, Jika orang lain menganggap apa yang kita lakukan ini gagal, pada dasarnya bukan kegagalan tapi kesuksesan dalam skala kecil. Ok…

2.      Alasan yang jelas
Langkah kedua adalah menentukan alasan yang jelas dan kuat, karena Otak kita didesain mencari nikmat menghindari sengsara. Kalau Tuhan menyarankan kita untuk mengikuti apa yang ia perintahkan dan menjauhi apa yang dilarang-Nya agar kita bisa selamat. Oh iya filosof murtadha muttahari jua bilang ke kita dalam bukunya sejarah dan masyarakat bahwa perubahan social terjadi karena kesadaran dasar yang terganggu. Mau bukti kalau otak kita didesain mencari nikmat menghindari sengsara/tuhan perintahkan kita pada kebaikan dan melarang kita berbuat buruk/ mengganggu kesadaran dasar? Kira-kira Apa yang akan dilakukan seorang ayah jika ia melihat anaknya diperkosa oleh si bejat? Ayah tersebut menangkap basah si bejat ingin memperkosa anaknya di kandang kambing. Kalau dikampung saya, di mandar, orang tua itu pasti ambil parang untuk membunuh si bejat itu. Karena kenapa? Sekali lagi otak kita didesain mencari nikmat menghindari sengsara.
Kenikmatan mempengaruhi keputusan kita sebanyak 20% saja, sedangkan kesengsaraan mempengaruhi keputusan kita sebanyak 80%. Dorongan-dorongan dari alasanlah yang membuat seseorang berubah seketika, bahkan perubahan seketika yang dialaminya membuat orang lain keheranan.
Maka dari itu perlu kiranya saya menjelaskan motiv-motiv manusia ketika ia ingin membuat keputusan. Secara garis umum motivasi terdiri dari 2, yakni motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsic adalah dorongan-dorongan yang ada dalam diri karena mendapatkan kemanfaatan untuk diri sendiri, contohnya saya mau kerja untuk mendapatkan gaji yang layak untuk saya agar saya bisa membeli mobil, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan-dorongan yang ada dalam diri karena mendapatkan kemanfaatan untuk hal yang diluar dirinya, contohnya saya mau bekerja untuk mendapatkan gaji yang banyak agar saya bisa membelikan orang tua saya mobil yang mewah. Dari kedua dorongan ini yang paling banyak mempengaruhi kita adalah motivasi intrinsic, akan tetapi ketika motivasi intrinsic dan motivasi intrinsic berjalan tidak sesuai maka akan menimbulkan hal yang fatal, kesombongan misalnya.
Semakin kuat alasan kita dan semakin jelas alasan kita akan membuat kita lebih cepat mendapatkan apa yang kita inginkan. Keadaan yang kita alami masing-masing memberikan kita pilihan mendapatkan alasan dan diantara alasan-alasan itu –entah mencari nikmat atau menghindari sengsara– akan sangat mempengaruhi kita jika kita ingin menghindari sengsara.
Abraham maslow, psikolog yang menemukan lima tingkatan dasar kebutuhan manusia, diantaranya kebutuhan-kebutuhan fisiologis seperti makan, minum, bernafas, tempat tinggal dan seks. Kebutuhan-kebutuhan aman dan tentram seperti perlindungan, keteraturan dan stabilitas. Kebutuhan social seperti rasa cinta, teman dan rasa memiliki. Kebutuhan ego seperti prestise, keberhasilan dan penghormatan diri. Dan kebutuhan terakhir adalah aktualisasi diri yang menjuru pada pemuasan diri. Apa yang ditemukan oleh Abraham maslow adalah ALASAN. Terlepas dari apakah kita sepakat dengan Abraham maslow ataukah tidak, yang jelasnya seluruh kebutuhan itu adalah bahagian dari motivasi intrinsic maupun ekstrinsik kita[5].
Oh iya mau nggak teman-teman dianggap penemu teori baru? Heeeee,, kalau teman-teman mau, tambahkan ajach bahwa motivasi itu bukan hanya intrinsic dan ekstrinsik, tapi ada juga motivasi Ilahiah. Alasannya karena kedua motivasi itu hanya menyangkut masalah hablumminannas saja. Insya Allah kalau teman-teman lebih bisa menjelaskan apa yang dimaksud motivasi Ilahiah, maka kemungkinan besar teman-teman akan dianggap menemukan teori baru. Hahahahaaaa, gampangjie toh jadi pemikir.?
Setelah teman-teman mengetahui goal yang jelas dan alas an yang jelas, maka perlu kiranya kita ke jenjang yang lebih mempercepat kita untuk meraih apa yang kita inginkan.

3.      Cara yang terbukti
Saya meyakini bahwa masing-masing dari kita punya cara tersendiri dalam menyelesaikan suatu tantangan yang kita alami. Saya hanya membantu teman-teman mengkategorikan seperti bagaimana cara saya mendapatkan beberapa keinginan saya.
Ada beberapa hal yang saya jelaskan pada teman-teman, yakni 1. Bagaimana cara belajar yang cerdas, 2. Larut sepenuhnya, 3. Lakukan pengulangan dengan ada jeda. Saya sengaja mengawali cara mendapatkan apa yang kita inginkan dengan kata BELAJAR, itu karena kemampuan kita dalam menyelesaikan masalah sangat tergantung pada kualitas diri kita.
Bagaimana cara belajar cerdas?
Sebelumnya perlu kiranya kita mengkategorikan beberapa cara balajar, kalau saya membaginya menjadi empat kategori, pertama pengalaman: cara belajar ini akan membuat diri kita masing-masing begitu berkesan dan paling gampang untuk kita ingat. Kedua merenung: kita melakukan self talk, berpikir, menganalisa dan membandingkan dan menyimpulkan setiap tantangan. Ketiga secara langsung: berupa senior yang punya kapasitas, mentor, teman-teman, dosen dan lain-lain yang berhasil pada bidang itu, jika kita belajar langsung seperti ini, akan membuat kita lebih gampang memahami setiap pelajaran yang kita butuhkan. Dan yang keempat adalah secara tidak langsung: yakni belajar sesuatu dengan menggunakan buku, kaset-kaset, video ceramah-ceramah atau apapun yang sifatnya anda tidak langsung mendapatkan dari orang tersebut[6]. Cara diataslah yang selama ini saya lakukan untuk mengasah dan mengasah potensi saya. Mungkin ada diantara teman-teman yang sudah membaca beberapa tulisan saya yang lainnya, misalnya dekonstruksi senioritas dikalangan mahasiswa. Pada tulisan itu, saya memaparkan seperti apa senior ideal, dan mendapatkan pelajaran dari mereka.
Nah setelah teman-teman melakukan ke-empat cara diatas, saya akan memperkenalkan jurus jitu kalau mau belajar cerdas. Jurus ini sebelumnya sudah saya lakukan sebelum saya mendengarkan kaset-kaset dari motivator nomor satu di Indonesia, tung desem waringin. Jurusnya itu, namanya jurus ATM. A berkepanjangan amati, T berkepanjangan tiru dan M berkepanjangan modivikasi. Misalkan saya punya dua orang senior yang sangat mempengaruhi keintelektualan saya yakni kanda Muhammad ramli sirajuddin yang biasa disapa kak ramest dan yang kedua kanda nurramadhan laudu yang biasa disapa kak ragend. Mereka berdua punya ciri-ciri masing-masing untuk dikenal, kak ramest yang dikenal dengan bijaknya dia dalam segala urusan bahkan memuaskan diri kita kalau kita curhat dengan dia. Sedangkan kak ragend yang dikenal dengan kritisnya dia dalam menganalisis setiap pelajaran. Anda akan terpuaskan dengan analisis beliau terhadap teori-teori yang teman-teman butuhkan akan membuka cakrawala berpikir teman-teman. Nah pada posisi ini –dimana saya dekat dengan kedua orang itu– jika saya ingin memiliki ciri-ciri agar saya dikenal dengan orang lain. Kira-kira bagaimana cara anda agar anda dikenal karena diri sendiri? Bukan malah ngebeng popularitas. Sederhananya saya melakukan ATM, saya mengamati dan meniru cara mereka belajar dan tentunya agar saya bisa dikenal karena diri sendiri saya diharuskan untuk memodifikasi keduanya dan Alhamdulillah saya bisa dikenal karena KREATIFITASNYA. Saya dikenal sebagai orang yang sangat, sangat dan sangat SEMANGAT dan ENERGIK dalam belajar. Hasil modifikasi ini saya lebih memilih terjun di dunia metodologi dan motivasi. Oh iya saya minta maaf yaaaaaa, kalau ada diantara ade-ade yang pernah saya terapkan the power of kepepet. Heeeeeee, tapi tidak usah khawatir, pasti yang pernah menjadi korban saya menerapkan metode yang saya ketahui menjadi orang yang punya nilai plus. Saya tidak usah menyebutkan nama, cari ajach sendiri dan cukup merasa saja yach kalau pernah saya jadikan korban. Maaf yaaaaa deeeeeeeeeeeee?
Yang kedua adalah larut sepenuhnya
            Pada posisi ini larut sepenuhnya membutuhkan keseriusan, komitmen dan kesabaran. Itu dikarenakan kita akan melakukan keputusan agar kita meninggalkan ZONA NYAMAN. Teringat dengan perkataan albert einsten, hanya orang yang gilalah yang ingin mendapatkan hasil yang berbeda padahal ia melakukan hal yang sama. Maksudnya apa..? kalau mau meraih apa yang kita inginkan, lakukan hal yang berbeda dari sebelumnya. Ingat bahwa yang kita inginkan adalah perubahan perasaan kita agar bisa bahagia.
            Agar apa yang kita inginkan itu bisa kita raih dengan cepat, kita harus menentukan waktunya agar kita bisa fokus. Larut sepenuhnya terhadap apa yang kita inginkan ini akan membentuk kepribadian kita. Tahukah teman-teman apa rahasia orang-orang cerdas yang sukses? Mereka larut sepenuhnya dan fokus pada apa yang mereka inginkan. Jika kita larut sepenuhnya terhadap apa yang kita fokuskan akan menjadikan diri kita melakukan sesuatu dengan mudah. Misalnya kalau mau dibandingkan antara fakultas sains dengan ushuluddin, teman-teman yang dari fakultas sains, beberapa diantara mereka akan menganggap bahwa teman-teman yang ada difakultas ushuluddin cerdas-cerdas dalam membahas filsafat sedangkan kami tidak. Dan dengan sendirinya mereka akan menilai kita wajar bisa filsafat sedang mereka akan kewalahan. Tahu ngak mengapa mereka pesimis seperti itu? Sederhananya kita yang berada di fakultas ushuluddin dan filsafat ini larut sepenuhnya. Heeeeeeeee kalau memang larut.
            Mudah dan sulitnya suatu ilmu sangat tergantung pada larutnya kita atau tidak pada bidang yang kita inginkan. Teringat dengan perkataan ippho santosa dalam bukunya 7 keajaiban rejeki, ia mengatakan seperti ini “jika ku disuruh memilih mana yang saya inginkan antara mengembangkan kekurangan atau mengembangkan kelebihan maka saya akan memilih mengembangkan kelebihan agar saya tidak menjadi orang yang biasa-biasa saja. Itu rahasia ippho santosa agar menjadi pemenang.
            Dan yang terakhir yang kita lakukan adalah mengulang-ulangnya dengan ada jeda. Maksudnya luangkan waktu mempelajari apa yang selama ini teman-teman lakukan meskipun teman-teman sudah larut sepenuhnya dan berusaha mencoba secara terus menerus, tapi lakukan jeda agar teman-teman berkesempatan untuk mempelajarinya.
Selamat mencoba… luangkan waktu menuliskan keinginan, alasan dan cara kalian


[1] Satu persatu yaaaaaaaaaaaa. Capeki nanti de baca ini tulisan. Tidak usah khawatir kalau ada kesempatan lebih saya akan menuliskan semuanya dalam bentuk buku. Ok.? Sabar…
[2] Tapi waktu saya membaca kedua buku itu saya masih pelupa, tapi Alhamdulillah mudah mengingat informasi
[3] Diawal tadi saya sudah menjelaskan tentang keterbukaan kita sangat tergantung mindset kita. Untuk mengingatkan bahwa ada diantara kita yang tidak pede meberitahukan keinginannya karena dia takut dicap seperti orang yang sombong padahal bukan sombong atau tidaknya yang menjadi masalah tapi mindset kita terhadap keterbukaan yang kita POSITIFKAN.
[4] Heeeeeeeeeee… footnote ini tidak penting sih tapi saya mau kasi tahu ade-ade kalau sekarang saya terharu menulis kata NANGIS itu. Taulah curahan hatiku itu  kalau saya menulis dan berusaha mensistematiskan pengalaman, pemikiran dan keinginan saya lewat teks. Jujur,,,, menulis membuatku bahagia.
[5] Saya tahu kok, kalau ade-ade sangat kritis ketika mendapatkan teori-teori baru atau informasi-informasi baru. Terbukti ketika saya mengamati ade-ade ketika mengikuti seminar pendidikan politik, mereka sua pada kritis bahkan ada salah satu dari mereka dengan sangat lantang mengucapkan kata ANDA MELAKUKAN KESALAHAN BERFIKIR. Jujur pada saat itu ku bahagia karena kalian sangat berani untuk mengkrtitisi apa yang dipaparkan.
[6] Jujur… sampe sekarang saya selalu mengingat filsafat kalau menjelaskan metode. Aku belum tahu apakah ini anugrah ataukah bencana. Filsafat seolah sudah mendarah daging di pikiran saya. Oh iya saya jadi ingat bahwa dalam filsafat ada yang dikenal dengan ilmu husuli dan huduri. Husuli itu mendapatkan ilmu melalui akibat/tidak secara langsung pada si sebab/objek, sedangkan huduri itu secara langsung. Emang yach filsafat itu sumber pengetahuan….. jaya fakultaskuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu. I love you.

3 komentar:

  1. sangat memotivasi.....
    thanks.....
    mohon izin.. mau copy tulisanta'

    BalasHapus
  2. terima kasih banyak atas testimoninya...
    saya juga beruntung karena anda termotivasi dari tulisan ini

    BalasHapus
  3. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.name
    dewa-lotto.cc
    dewa-lotto.vip

    BalasHapus